Banyak orang mengeluh tentang pekerjaan mereka. Alasan inilah, itulah, warna-warni pokoknya. Tak jarang dari mereka banyak yang mengundurkan diri dan ada juga yang keluar tanpa pamit karena merasa tidak kuat. Hal itu juga terjadi hingga saat ini, mungkin anda atau teman anda pun pernah mengalami hal yang sama?
Sedikit cerita.
Saya pernah bekerja tim dengan seseorang mengurusi proyek website sebuah perusahaan tembaga di Indonesia. Mengurusi web perusahaan memang bukan hal yang sama ketika kita mengurusi blog pribadi, dan banyak sekali resiko dan deadline yang harus kita hadapi, seperti: target visitor per bulan, update artikel mengisi blog mereka sebagai pemacu meningkatkan peringkat web mereka, dan masih banyak lagi.
Jangan mengira bahwa mengurus web itu pekerjaan yang mudah, lho. Tapi memang berbeda jika anda mau bandingkan dengan seorang waiters yang harus kerja mengantar pesanan pembeli ataupun gaji yang didapat. Intinya, tergantung dari keahlian yang kita miliki.
Bekerja memang melelahkan, ya, saya akui! Apalagi kalau si Bos minta ini itu tanpa pernah merasakan kondisi tubuh maupun pikiran yang sedang kita rasakan. Mau kita sakit atau dirundung masalahpun, si Bos tidak mau peduli, yang ia pedulikan adalah target perusahaan. Tapi ya bagaimana lagi? Itu sudah menjadi risiko kita sebagai karyawan atau bekerja di tempat orang.
Hingga suatu ketika, muncullah kejadian yang terjadi diluar kendali 'kami' (tim). Kami pun tak tau apa yang kami lakukan sehingga url web tiba-tiba lenyap dari pencarian google dengan keyword-keyword yang biasa kami gunakan. Entah si Bos dapat kabar darimana mengenai kejadian yang sedang kami alami ini. Sehingga si Bos pun marah-marah di telpon tanpa mau mendengarkan alasan-alasan yang kami utarakan, seperti algoritma google yang diperbarui, kesalahan pihak hosting, dan lain-lain. Tidak ada hujan dan tidak ada petir kami pun dipecat secara sepihak. Ya, terkadang risiko buruk bekerja untuk orang lain memang tak akan sesuai dengan ekspetasi kita pertama kali memulai.
Itulah sedikit cerita dari saya.
Lanjut ke topik.
Lebih Mending Merasa Capek PAS Kerja Daripada Harus Capek-Capek CARI Kerja, kok bisa?
Jelas sekali, bukan!
Kebanyakan orang mencari pekerjaan karena apa? Pasti karena ingin mendapat uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, kan? Nah, ketika anda merasakan lelah, letih, atau lesu saat bekerja, di awal bulan nanti pasti kelelahan, keletihan, atau kelesuan anda akan dibayar dengan gaji yang anda dapatkan. Sedangkan rasa lelah, letih, atau lesunya anda disaat mencari pekerjaan, apakah akan mendapatkan gaji? Jelas tidak, kan? Dan terkadang di cap buruk oleh masyarakat karena jadi pengangguran.
Ini bukan negara di Eropa ya guys, ini Indonesia. Pemerintahan Indonesia tidak akan mau memberikan gaji kepada pengangguran. Ditambah lagi, sifat dari kebanyakan orang Indonesia adalah mental pengemis, seandainya pengangguran dapat gaji, maka banyak orang Indonesia yang memilih menganggur daripada capek-capek bekerja, anda tahu itu kan?
Seharusnya anda sudah tau bahwa ketika anda bekerja, risiko akan selalu ada disetiap sudutnya, dimanapun dan kapanpun. Jadi, sudah jelas kalau pekerjaan apapun pasti menimbulkan yang namanya 'CAPEK'.
Jika anda ingin yang enak-enak dan enggak capek di negara ini tanpa bekerja, ya JELAS TIDAK BISA! Warisan orang tua pun juga bakal habis kalau tidak anda kelola dengan baik dan tidak anda jadikan bisnis. Mau anda buka usaha sendiri pun juga enggak gampang. Risiko jelas ada, entah: komplain pelanggan, rival yang iri, mencari pelanggan, dan masih banyak lagi.
Yang perlu anda tahu!
Jadi, sekarang anda tau harus bagaimana, bukan?
Sedikit Tips!
Silakan anda syukuri pekerjaan anda sekarang. Jadikan pekerjaan yang sekarang ini adalah tempat belajar dan tempat menajamkan keahlian anda, mau gajinya berapapun. Karena suatu saat nanti anda akan rindu dengan pekerjaan yang sekarang ini, jika nantinya anda pindah tempat atau telah naik jabatan. Serta, berpikirlah yang baik-baik saja!
Namun, jika anda ingin memperoleh gaji yang besar dengan kenyamanan ekstra, cobalah untuk menciptakan sebuah usaha sendiri. Tapi INGAT! Risiko tetap ada disetiap sudutnya, kapanpun dan dimanapun.
---------
Sedikit artikel kali ini semoga dapat bermanfaat dan meluruskan jalan anda, terutama dalam dunia kerja. Amin.
Terimakasih telah berkunjung. Akhir kata, salam Ngeblog Asyikk \^o^/
Sedikit cerita.
Saya pernah bekerja tim dengan seseorang mengurusi proyek website sebuah perusahaan tembaga di Indonesia. Mengurusi web perusahaan memang bukan hal yang sama ketika kita mengurusi blog pribadi, dan banyak sekali resiko dan deadline yang harus kita hadapi, seperti: target visitor per bulan, update artikel mengisi blog mereka sebagai pemacu meningkatkan peringkat web mereka, dan masih banyak lagi.
Jangan mengira bahwa mengurus web itu pekerjaan yang mudah, lho. Tapi memang berbeda jika anda mau bandingkan dengan seorang waiters yang harus kerja mengantar pesanan pembeli ataupun gaji yang didapat. Intinya, tergantung dari keahlian yang kita miliki.
Bekerja memang melelahkan, ya, saya akui! Apalagi kalau si Bos minta ini itu tanpa pernah merasakan kondisi tubuh maupun pikiran yang sedang kita rasakan. Mau kita sakit atau dirundung masalahpun, si Bos tidak mau peduli, yang ia pedulikan adalah target perusahaan. Tapi ya bagaimana lagi? Itu sudah menjadi risiko kita sebagai karyawan atau bekerja di tempat orang.
Hingga suatu ketika, muncullah kejadian yang terjadi diluar kendali 'kami' (tim). Kami pun tak tau apa yang kami lakukan sehingga url web tiba-tiba lenyap dari pencarian google dengan keyword-keyword yang biasa kami gunakan. Entah si Bos dapat kabar darimana mengenai kejadian yang sedang kami alami ini. Sehingga si Bos pun marah-marah di telpon tanpa mau mendengarkan alasan-alasan yang kami utarakan, seperti algoritma google yang diperbarui, kesalahan pihak hosting, dan lain-lain. Tidak ada hujan dan tidak ada petir kami pun dipecat secara sepihak. Ya, terkadang risiko buruk bekerja untuk orang lain memang tak akan sesuai dengan ekspetasi kita pertama kali memulai.
Itulah sedikit cerita dari saya.
Lanjut ke topik.
Lebih Mending Merasa Capek PAS Kerja Daripada Harus Capek-Capek CARI Kerja, kok bisa?
Jelas sekali, bukan!
Kebanyakan orang mencari pekerjaan karena apa? Pasti karena ingin mendapat uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, kan? Nah, ketika anda merasakan lelah, letih, atau lesu saat bekerja, di awal bulan nanti pasti kelelahan, keletihan, atau kelesuan anda akan dibayar dengan gaji yang anda dapatkan. Sedangkan rasa lelah, letih, atau lesunya anda disaat mencari pekerjaan, apakah akan mendapatkan gaji? Jelas tidak, kan? Dan terkadang di cap buruk oleh masyarakat karena jadi pengangguran.
Ini bukan negara di Eropa ya guys, ini Indonesia. Pemerintahan Indonesia tidak akan mau memberikan gaji kepada pengangguran. Ditambah lagi, sifat dari kebanyakan orang Indonesia adalah mental pengemis, seandainya pengangguran dapat gaji, maka banyak orang Indonesia yang memilih menganggur daripada capek-capek bekerja, anda tahu itu kan?
Seharusnya anda sudah tau bahwa ketika anda bekerja, risiko akan selalu ada disetiap sudutnya, dimanapun dan kapanpun. Jadi, sudah jelas kalau pekerjaan apapun pasti menimbulkan yang namanya 'CAPEK'.
Jika anda ingin yang enak-enak dan enggak capek di negara ini tanpa bekerja, ya JELAS TIDAK BISA! Warisan orang tua pun juga bakal habis kalau tidak anda kelola dengan baik dan tidak anda jadikan bisnis. Mau anda buka usaha sendiri pun juga enggak gampang. Risiko jelas ada, entah: komplain pelanggan, rival yang iri, mencari pelanggan, dan masih banyak lagi.
Yang perlu anda tahu!
Risiko adalah batu sandungan yang memiliki dua hasil, yaitu baik dan buruk. Jika anda menganggap bahwa risiko itu adalah pelajaran dan mau bersabar, maka 'itu' (risiko) akan menjadi baik untuk anda. Namun jika anda menganggap risiko itu adalah beban berat dan anda tak mau melawannya, maka 'itu' akan berdampak buruk atau kerugian bagi anda.
Jadi, sekarang anda tau harus bagaimana, bukan?
Sedikit Tips!
Silakan anda syukuri pekerjaan anda sekarang. Jadikan pekerjaan yang sekarang ini adalah tempat belajar dan tempat menajamkan keahlian anda, mau gajinya berapapun. Karena suatu saat nanti anda akan rindu dengan pekerjaan yang sekarang ini, jika nantinya anda pindah tempat atau telah naik jabatan. Serta, berpikirlah yang baik-baik saja!
Namun, jika anda ingin memperoleh gaji yang besar dengan kenyamanan ekstra, cobalah untuk menciptakan sebuah usaha sendiri. Tapi INGAT! Risiko tetap ada disetiap sudutnya, kapanpun dan dimanapun.
---------
Sedikit artikel kali ini semoga dapat bermanfaat dan meluruskan jalan anda, terutama dalam dunia kerja. Amin.
Terimakasih telah berkunjung. Akhir kata, salam Ngeblog Asyikk \^o^/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar